This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

30 September 2024

SUKSES MEMBERIKAN PENGALAMAN HOROR NGERI, BERIKUT ADALAH ULASAN FILM SUMALA

Judul: Sumala
Sutradara: Rizal Mantovani
Produksi: Hitmaker Studios
Pemain: Luna Maya (Sulastri), Darius Sinathrya (Soedjiman), Makayla Rose (Kumala/Sumala), Ivonne Dahler (Mbok Sum), Denino Basrial (Sukir)
Tanggal Rilis: 26 September 2024
Genre: Horor
Durasi: [Sertakan jika tersedia]

Sinopsis

Sumala merupakan film horor yang diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 1940-an di sebuah desa terpencil di Kabupaten Semarang, Indonesia. Setelah bertahun-tahun tanpa anak, Soedjiman menekan istrinya, Sulastri, untuk segera hamil, dengan ancaman menikah lagi jika tidak berhasil. Dalam keputusasaan, Sulastri membuat perjanjian dengan iblis melalui seorang dukun, yang akhirnya memberinya anak kembar. Namun, salah satu anak yang lahir, Sumala, berasal dari keturunan iblis dan segera dibunuh oleh Soedjiman. Kembarannya, Kumala, bertahan hidup namun memiliki keterbelakangan mental. Seiring waktu, serangkaian kematian tragis melanda desa, dan penduduk mulai mempercayai bahwa Kumala adalah penyebabnya. Namun, Kumala mengklaim bahwa kematian tersebut adalah ulah kakaknya, Sumala, yang kembali untuk menuntut balas.

Cerita dan Penulisan Naskah

Naskah Sumala terinspirasi dari narasi yang disampaikan oleh Bang Betz Illustration di platform YouTube dan Twitter. Kisah yang didasari kejadian nyata ini berhasil diadaptasi dengan baik, menawarkan alur yang perlahan namun membangun ketegangan. Film ini mengeksplorasi tema pengorbanan, keputusasaan, dan perjanjian gelap, yang membawa malapetaka dalam keluarga Soedjiman dan desanya. Narasi yang berfokus pada relasi keluarga memberikan lapisan emosional yang kuat, di mana tekanan sosial dan mistisisme lokal saling berinteraksi. Penonton dibawa ke dalam suasana mencekam melalui pergeseran yang mulus antara dunia nyata dan supranatural, membangun atmosfer yang semakin intens hingga puncak cerita.

Penyutradaraan

Rizal Mantovani, sutradara berpengalaman dalam genre horor, berhasil menciptakan suasana yang penuh teror tanpa mengandalkan jump scare yang berlebihan. Mantovani menggunakan pendekatan bertahap untuk membangun ketegangan, memanfaatkan setting desa terpencil dan elemen mistis lokal untuk menambah ketakutan psikologis. Pengarahan kepada para aktor juga berhasil membangkitkan emosi yang kuat, terutama dalam menggambarkan rasa takut dan putus asa Sulastri, serta konflik batin Soedjiman yang merasa bersalah.

Akting

Penampilan Luna Maya sebagai Sulastri sangat mencolok. Ia berhasil menyampaikan kompleksitas emosi seorang ibu yang terjebak antara cinta dan rasa bersalah atas perjanjiannya dengan iblis. Darius Sinathrya sebagai Soedjiman juga memberikan performa yang solid, menampilkan sisi maskulinitas yang terdesak oleh tekanan sosial dan keputusasaannya untuk mendapatkan keturunan. Namun, Makayla Rose yang berperan ganda sebagai Kumala dan Sumala menjadi sorotan utama, memberikan dua karakter yang sangat berbeda—Kumala yang rapuh dan Sumala yang menyeramkan—dengan cara yang meyakinkan dan intens.

Sinematografi dan Desain Produksi

Sinematografi dalam Sumala memberikan kekuatan visual yang mendukung elemen horor. Penggunaan pencahayaan yang suram dan pengambilan gambar yang lambat menciptakan suasana misterius yang menghantui. Setting desa terpencil dengan rumah-rumah kayu tua dan lanskap yang kelam menambah kesan isolasi, mencerminkan suasana ketakutan dan kebingungan yang dirasakan oleh penduduk desa.

Desain produksinya sangat memperhatikan detail, mulai dari kostum era 1940-an hingga properti tradisional yang sesuai dengan latar budaya. Aspek visual ini berhasil membangun atmosfer otentik yang menguatkan nuansa cerita.

Skor Musik

Musik dalam Sumala memperkuat suasana menegangkan dengan penggunaan suara tradisional dan elemen mistis. Skor yang dikomposisi dengan baik ini muncul di saat-saat kritis, mendukung ketegangan tanpa mendominasi adegan. Penggunaan efek suara yang halus namun mencekam memberikan rasa takut yang merayap perlahan, yang khas dalam film-film horor psikologis.

Wardrobe dan Kostum

Wardrobe dalam Sumala memainkan peran penting dalam memperkuat nuansa era 1940-an, di mana cerita ini berlatar. Kostum para tokoh dirancang dengan cermat untuk mencerminkan setting desa terpencil pada masa itu, sekaligus memperlihatkan status sosial karakter-karakternya. Luna Maya sebagai Sulastri, misalnya, mengenakan busana yang sederhana namun elegan, sesuai dengan karakter seorang istri desa yang berada di bawah tekanan sosial. Kostum Darius Sinathrya sebagai Soedjiman menampilkan kepribadian maskulin dan otoriter, sering kali mengenakan pakaian yang lebih formal dan konservatif, mencerminkan posisinya sebagai kepala keluarga yang dihormati namun tertekan.

Sementara itu, kostum Kumala dan Sumala, yang diperankan oleh Makayla Rose, memiliki peran simbolis dalam menampilkan perbedaan antara manusia dan iblis. Kumala, yang lahir dengan keterbelakangan mental, sering kali terlihat mengenakan pakaian yang tampak lusuh, mempertegas kondisi kesehatannya yang rapuh. Sebaliknya, Sumala—meskipun hanya muncul dalam bentuk kilasan—diberikan tampilan menyeramkan dengan kostum yang kontras, mencerminkan keturunannya yang berasal dari dunia kegelapan.

Desain kostum ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu dan tempat, tetapi juga memperkuat perkembangan cerita, terutama dalam menggambarkan transformasi karakter serta perubahan suasana yang semakin mencekam seiring berjalannya cerita.

Efek Khusus dan Riasan

Efek khusus dalam film ini digunakan dengan bijaksana, tidak berlebihan, namun cukup untuk memberikan sentuhan horor supranatural yang nyata. Penggambaran Sumala sebagai sosok dari keturunan iblis diolah dengan riasan yang efektif dan mengerikan, cukup untuk membuat penonton merasa tidak nyaman, namun tetap realistis sesuai konteks cerita.

Kesimpulan

Sumala adalah film horor yang memberikan keseimbangan antara drama keluarga dan teror supranatural. Berkat penyutradaraan cermat Rizal Mantovani, cerita yang diangkat dari kisah nyata ini mampu menghidupkan kembali ketakutan dari legenda lokal dengan visual yang mencekam, akting yang kuat, dan atmosfer yang intens. Dengan latar belakang sejarah dan mistisisme yang mendalam, Sumala tidak hanya menjadi tontonan horor, tetapi juga menawarkan refleksi tentang keputusasaan manusia ketika berhadapan dengan batas moral yang kabur.

27 September 2024

TEASER POSTER SAMPAI JUMPA SELAMAT TINGGAL RESMI DIRILIS

@relatefilmsid dan @adhyapictures akhirnya merilis official teaser poster untuk film terbaru berjudul Sampai Jumpa Selamat Tinggal. Film ini disutradarai oleh Adriyanto Dewo, yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya film berkualitas di perfilman Indonesia. Poster ini memberikan sedikit bocoran tentang atmosfer dan tema film, yang menggabungkan drama, romansa, dan pencarian diri.

Film Sampai Jumpa Selamat Tinggal dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas, termasuk Jerome Kurnia, Putri Marino, Jourdy Pranata, Lutesha, dan Kiki Narendra. Para penggemar sangat menantikan peran mereka dalam kisah yang penuh misteri dan emosi mendalam.

Cerita film ini berfokus pada karakter utama, Wyn, yang diperankan oleh Jerome Kurnia. Setelah seseorang yang sangat penting dalam hidupnya tiba-tiba menghilang, Wyn memutuskan untuk memulai pencarian hingga ke Seoul. Namun, dalam proses pencariannya, Wyn menemukan lebih dari sekadar jawaban; ia menemukan persahabatan, cinta baru, dan rahasia yang mengubah hidupnya.

Tagline film ini, "Kalau seseorang tiba-tiba hilang dari hidupmu, apakah kamu akan terus mencarinya?" mengundang rasa penasaran akan arah cerita dan pertanyaan emosional yang akan dibawa sepanjang film.

Penggemar di media sosial sangat antusias dengan peluncuran teaser poster ini. Mereka bisa mendapatkan informasi terbaru dengan mengikuti akun resmi Instagram @sampaijumpaselamattinggal. Di sana, tim produksi menjanjikan untuk membocorkan lebih banyak detail mengenai cerita, karakter, dan jadwal rilis resmi film ini.

Sampai Jumpa Selamat Tinggal juga dijadwalkan untuk menjadi salah satu film pembuka di Jakarta Film Week 2024, semakin menambah ekspektasi dan antusiasme penonton.

Jangan lewatkan update selanjutnya untuk mengetahui lebih banyak tentang film ini yang diperkirakan akan menghadirkan alur cerita emosional dengan sentuhan visual yang menawan.

#sjstfilm #segeratayang #SampaiJumpaSelamatTinggal

 

24 September 2024

LEWAT "HOME SWEET LOAN" MAKNA KEHIDUPAN SEORANG GENERASI SANDWICH BERHASIL DISAMPAIKAN

 

HOME SWEET LOAN MULAI TAYANG 26 SEPTEMBER 2024 DI BIOSKOP

Berikut adalah ulasan dari film Home Sweet Loan berdasarkan berbagai aspek perfilman:

1. Cerita dan Tema

Home Sweet Loan mengangkat tema yang sangat relevan, yaitu fenomena generasi sandwich, generasi yang harus menanggung beban finansial untuk diri sendiri dan keluarga. Karakter utama, Kaluna (diperankan oleh Yunita Siregar), berjuang keras untuk memiliki rumah sendiri di tengah tekanan keuangan yang datang dari berbagai sisi. Kisah ini memotret realitas banyak orang di Indonesia, terutama kaum muda yang terjepit antara keinginan untuk mandiri secara finansial dan kewajiban untuk mendukung keluarganya. Tema ini dibungkus dengan apik melalui cerita yang menyentuh dan penuh makna.

2. Akting

Penampilan para aktor dalam Home Sweet Loan menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Yunita Siregar sebagai Kaluna berhasil menyampaikan perasaan lelah dan putus asa yang kerap dialami oleh generasi sandwich. Derby Romero, Risty Tagor, dan Ayushita juga memberikan performa akting yang kuat dan mendukung perkembangan karakter Kaluna secara efektif. Mereka mampu menambah kedalaman emosi dalam cerita, terutama dalam menggambarkan hubungan keluarga yang kompleks dan terkadang penuh tekanan.

3. Penyutradaraan

Sabrina Rochelle Kalangie patut diapresiasi atas penyutradaraannya yang memperlihatkan detail-detail realistis dari kehidupan sehari-hari Kaluna dan keluarganya. Sabrina secara cerdas menggambarkan kehidupan yang sempit, penuh sesak, dan sering kali diabaikan oleh sinema arus utama. Pilihan Sabrina untuk berfokus pada perjuangan keseharian Kaluna, seperti adegan ketika dia pulang dari kerja dengan kelelahan, membuat film ini terasa lebih dekat dan nyata. Penanganan tema sosial seperti Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) juga dieksekusi dengan baik, memberikan pesan yang kuat kepada penonton.

4. Sinematografi

Dalam segi sinematografi, Home Sweet Loan menggunakan pendekatan yang sederhana namun efektif. Pengambilan gambar yang menonjolkan rumah yang sempit dan penuh sesak, serta kontras antara kehidupan di luar rumah dan kehidupan di dalam rumah Kaluna, berhasil menambah kedalaman cerita. Sudut kamera dan pencahayaan juga digunakan untuk mencerminkan suasana tertekan dan ketidaknyamanan, memperkuat visualisasi beban yang dipikul oleh Kaluna. Di sisi lain, saat Kaluna berada di luar rumah, pencahayaan lebih cerah yang memberikan kesan ruang lebih luas, memberikan kontras dengan kondisi yang ia alami di rumah.

5. Musik dan Suara

Musik dalam film ini sangat mendukung atmosfer cerita. Lagu “Berakhir Di Aku” dari Idgitaf serta "Kembali Pulang" dari Suara Kayu dan Feby Putri, yang digunakan dalam beberapa adegan penting, memberikan sentuhan emosional yang mendalam. Lagu ini seolah menjadi simbol perjuangan Kaluna dan para pekerja lainnya yang setiap hari berjuang keras untuk pulang ke rumah yang mereka impikan. Selain itu, musik latar lainnya serta penggunaan efek suara memperkuat suasana tegang dan melankolis yang tercipta sepanjang film.

6. Pesan dan Makna

Film ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menghadirkan pesan sosial yang dalam. Home Sweet Loan menjadi refleksi bagi penonton mengenai masalah keuangan pribadi dan tanggung jawab sosial, terutama bagi generasi muda yang harus mendukung keluarga sekaligus berusaha mandiri. Tema generasi sandwich yang diangkat sangat tepat untuk situasi banyak masyarakat Indonesia saat ini, dengan harga properti yang terus meningkat dan program-program pemerintah seperti Tapera yang tidak selalu bisa diakses oleh semua orang.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Home Sweet Loan adalah film yang menyentuh, menggugah, dan berhasil menggambarkan realitas pahit yang dihadapi generasi sandwich di Indonesia. Dengan akting yang kuat, sinematografi yang mendukung, dan penyutradaraan yang apik, film ini berhasil memberikan pengalaman sinematik yang tak hanya menghibur tetapi juga membuka mata tentang isu-isu sosial yang sangat relevan.



23 September 2024

FILM SUMALA: KISAH HOROR YANG DIANGKAT DARI KEJADIAN NYATA DI SEMARANG SIAP TAYANG DI BIOSKOP


 Film horor terbaru berjudul Sumala yang diadaptasi dari kisah nyata di Kabupaten Semarang akan segera menghantui layar lebar. Disutradarai oleh Rizal Mantovani dan ditulis oleh Betz Illustration serta Riheam Juniati, Sumala menawarkan kisah mencekam yang berasal dari cerita viral di aplikasi X (sebelumnya Twitter), milik akun @bangbetzillustration. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 26 September 2024.

Kisah film ini pertama kali mencuat melalui utasan cerita di X yang menceritakan tentang sepasang suami istri yang terlibat dalam perjanjian gelap dengan iblis demi mendapatkan keturunan. Mitos ini berakar pada kejadian tahun 1948 di Semarang, di mana kejadian supranatural dan teror mulai menghantui satu desa kecil.

Sinopsis Film Sumala

Sumala mengikuti kehidupan Soedjiman dan Sulastri, pasangan suami istri yang sudah lama mendambakan anak. Putus asa setelah berbagai cara untuk mendapatkan keturunan tidak membuahkan hasil, mereka memutuskan untuk melakukan sebuah ritual gelap, membuat perjanjian dengan iblis. Sulastri menjadi perantara dalam ritual ini, meminum berbagai sesajen sebagai syarat perjanjian.

Keberhasilan dari perjanjian itu awalnya disambut dengan kebahagiaan ketika Sulastri akhirnya hamil dan melahirkan anak kembar. Namun, kebahagiaan itu hanya ilusi belaka. Anak kembar tersebut bukanlah anak manusia biasa. Salah satunya adalah Kumala, keturunan iblis, yang langsung dihilangkan nyawanya saat lahir. Anak kedua, Sumala, selamat namun tumbuh dengan keterbelakangan mental.

Ketika Sumala beranjak dewasa, serangkaian kejadian mengerikan mulai terjadi di desa. Satu per satu anak di desa meninggal dengan cara yang tragis setiap malam. Penduduk desa mulai ketakutan, percaya bahwa Sumala adalah pembawa kutukan yang membawa petaka. Soedjiman, sang ayah, disalahkan atas kekacauan ini, sementara hanya Sulastri yang tahu rahasia mengerikan di balik sikap Sumala dan apa yang sebenarnya terjadi.

Film Horor yang Berdasarkan Kisah Nyata

Sumala menggabungkan elemen-elemen mistis, folklore, dan sejarah lokal untuk menciptakan cerita horor yang memikat. Dengan latar belakang tahun 1948 di pedesaan Semarang, film ini menawarkan suasana mencekam yang semakin memperkuat alur cerita. Kisah ini mengingatkan akan bagaimana mitos dan takhayul sering kali menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pedesaan, terutama di masa lalu.

Film ini tidak hanya menjanjikan teror supranatural, tetapi juga menggambarkan tragedi keluarga yang terperangkap dalam kutukan tak terhindarkan. Penonton akan dibawa dalam pengalaman emosional dan psikologis yang mendalam, merasakan beban dari pilihan-pilihan gelap yang dilakukan oleh para karakternya.

Pemeran Film Sumala

Film ini menampilkan beberapa aktor dan aktris papan atas Indonesia yang siap memerankan karakter-karakter kompleks dalam cerita. Berikut adalah para pemeran utama dalam film Sumala:

  • Luna Maya sebagai Sulastri, ibu yang rela melakukan apapun demi mendapatkan anak.
  • Darius Sinathrya sebagai Soedjiman, suami Sulastri yang terjebak dalam kutukan mengerikan.
  • Makayla Rose Hilli sebagai Sumala/Kumala, sosok yang menjadi sumber teror di desa.
  • Ivonne Dahler sebagai Mbok Sum, karakter yang memberikan bumbu mistis dalam cerita.
  • Denino Basrial sebagai Sukir, salah satu warga desa yang turut berperan dalam alur misteri.
  • Nandito Hidayattullah Putra sebagai Nandito, karakter pendukung dalam kisah ini.

Tayang 26 September 2024 di Bioskop

Bagi yang mengikuti cerita Sumala di media sosial dan penasaran dengan versi layar lebarnya, film ini akan mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 26 September 2024. Dengan sentuhan horor khas Rizal Mantovani, Sumala menjanjikan pengalaman sinematik yang penuh ketegangan dan kejutan.

Apakah Sumala benar-benar sosok pembawa malapetaka, atau ada rahasia lain di balik teror yang terjadi? Saksikan kisah penuh misteri ini di bioskop terdekat!

SUKSES TAYANG DI JEPANG PADA OKINAWA INTERNATIONAL MOVIE FESTIVAL, FILM ROMAN PEONY TAYANG DI INDONESIA

 

Setelah mendapatkan sambutan hangat di Okinawa International Movie Festival pada April 2024, film Roman Peony akhirnya akan resmi tayang di Indonesia pada 19 September 2024 di bioskop-bioskop seluruh negeri. Film ini hadir dengan genre drama romantis, menampilkan kisah cinta segitiga yang mengambil latar di Jepang.

Film Roman Peony mengisahkan tentang perjalanan cinta tiga karakter utama, Clara, Kenji, dan Miyu, yang diperankan oleh Jessica Veranda, Genki Sadamatsu, dan Hitomi. Terinspirasi dari film klasik Jepang, cerita ini menyoroti pencarian cinta, pengorbanan, dan takdir. Proses syuting dilakukan pada Mei 2023 di tiga kota berbeda di pulau Hokkaido, yakni Shibetsu, Sapporo, dan Wakkanai, menambah sentuhan estetika visual yang memperkaya film ini.

Kolaborasi antara Connection Film, Yoshimoto Kreatif Indonesia, dan Neo Metro Films menjadikan Roman Peony salah satu karya yang memadukan elemen budaya Jepang dan Indonesia. Gala premiere diadakan di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, dan dihadiri oleh berbagai figur penting, termasuk Vincent Mancahaya (produser dan CEO Connection Film), Alfrits John Robert (sutradara), Giandra Raka (penulis), serta para pemain, media, dan penggemar.

Penonton yang menyaksikan gala premiere memberikan tanggapan positif terhadap Roman Peony, terutama berkat nuansa nostalgia ala drama klasik Jepang yang dikombinasikan dengan sinematografi estetik dari pemandangan Hokkaido. Banyak yang mengapresiasi film ini karena berhasil menggambarkan kedalaman emosi dan keindahan visual yang memikat.

Sinopsis Film Roman Peony

Clara (Jessica Veranda) pergi ke Jepang untuk mencari seseorang yang penting dalam hidupnya hanya dengan berbekal novel Déjà Vu yang ditinggalkan. Di saat yang bersamaan, Kenji (Genki Sadamatsu) melarikan diri dari Miyu (Hitomi), teman masa kecilnya. Clara dan Kenji, dengan bantuan petunjuk dari novel Déjà Vu, memulai perjalanan yang tidak hanya menjadi petualangan fisik, tetapi juga emosional. Romansa pun berkembang di antara mereka. Namun, Miyu tidak menerima kenyataan bahwa dirinya akan hilang dalam kisah cinta ini dan mengejar jejak Kenji dengan harapan mendapatkan keajaiban.

Dialog yang menyentuh, seperti "Semesta punya caranya sendiri untuk mempertemukan seseorang" yang diucapkan Clara, menambah kedalaman emosional dalam film ini dan menjadi salah satu daya tarik bagi para penonton.

Perwujudan Persahabatan Indonesia dan Jepang

Film Roman Peony menandai perayaan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Sebagai film pertama Indonesia yang syuting di Hokkaido, Roman Peony memperlihatkan berbagai lokasi wisata hidden gems yang jarang dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Film ini juga menggabungkan bakat akting dari kedua negara, memperlihatkan persahabatan dan kolaborasi kreatif antara Indonesia dan Jepang.

Jadwal Tayang dan Soundtrack

Film ini tayang perdana sebagai Special Invitation di Okinawa International Movie Festival pada April 2024 dan akan mulai diputar di seluruh bioskop Indonesia pada 19 September 2024. Bagi pecinta drama romantis dengan sentuhan budaya yang unik, Roman Peony menjadi tontonan yang wajib dinikmati.

Original soundtrack film ini juga telah tersedia di berbagai platform Digital Streaming. Lagu Lekas Pulang yang dinyanyikan oleh Daniel Clift & Sifra Zipora serta Just Quotes oleh Daniel Clift & Caecillia memberikan suasana emosional yang kuat dan mendalam, memperkaya pengalaman menonton Roman Peony.

Detail Produksi dan Pemeran

  • Produser: Vincent Mancahaya & Nadia Anindita
  • Sutradara: Alfrits John Robert
  • Penulis Naskah: Giandra Raka

Pemeran Utama:

  • Clara diperankan oleh Jessica Veranda
  • Kenji diperankan oleh Genki Sadamatsu
  • Miyu diperankan oleh Hitomi
  • Rachel diperankan oleh Diera Nathania
  • Rafael diperankan oleh Jordan Liu
  • Dimas diperankan oleh Seto Putrondaru
  • Ambar diperankan oleh Hilda Ignatia
  • Toshiro diperankan oleh Suguru Misao
  • Take diperankan oleh Daisuke Hamada
  • Mysterious “Déjà Vu” Guy diperankan oleh Stuart Yaw

Tanggal Rilis:

  • Jepang: 20 April 2024 (Okinawa International Movie Festival)
  • Indonesia: 19 September 2024 (XXI, CGV, Cinepolis, dan bioskop lainnya)

Ayo saksikan Roman Peony bersama teman-teman atau pasangan dan rasakan perjalanan cinta segitiga yang mengharukan ini!

12 September 2024

JHN PRODUCTION ADAKAN PRESS CONFERENCE PRA PRODUKSI FILM JANGAN SEPERTI BAPAK



Film Perdana JHN Production, "Jangan Seperti Bapak," Hadirkan Drama Emosional dengan Sentuhan Aksi.

Jakarta, 9 September 2024 - JHN Production dengan bangga mempersembahkan film perdana mereka, "Jangan Seperti Bapak," sebuah drama yang menyentuh hati dengan bumbu aksi memikat. Disutradarai oleh Daniel Tito dan ditulis oleh Selly Miarani, film ini merupakan langkah pertama JHN Production di industri perfilman Indonesia, dengan dukungan penuh dari Nico Rosto sebagai produser dan Hendric Shinigami sebagai eksekutif produser.

Film Jangan Seperti Bapak mengisahkan perjalanan hidup Angel, seorang wanita muda yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah ayahnya, Pablo, ditemukan tewas secara brutal tepat di hari ulang tahunnya yang ke-20. Pablo dikenal sebagai salah satu pemimpin geng Red Dragon bersama Vincen, Hans, dan Chandra. Kematian Pablo menjadi titik awal bagi Angel untuk mencari dalang di balik pembunuhan ini.

BERIKUT SEDIKIT TEASER DARI FIGHTING DEMO YANG DILAKUKAN
OLEH ZEE ASADEL DAN MAX METINO



Film ini bikin air mata terkuras banyak!!! Realitanya memang ini sering kejadian bahkan dekat dengan kehidupan kita!!!




Film Jangan Seperti Bapak menampilkan deretan bintang ternama yang berperan dalam karakter kuat dan aksi menawan, yaitu:

1. Zee Asadel sebagai Angel  
2. Aulia Sarah sebagai Hanna  
3. Patty Angelica Sandya sebagai Arum  
4. Verdi Sulaeman sebagai Pablo  
5. Donny Damara sebagai Bara  
6. Zack Lee sebagai Vincent  
7. Irwan Chandra sebagai Chandra  
8. Damara Finch sebagai Boy  
9. Hendric Shinigami sebagai Hans  
10. Justinus Lhaksana sebagai Justin  
11. Millen Cyrus sebagai Cinta  
12. Mongol Stres sebagai Germo (Mami)  
13. Marsyel Ririhena sebagai Martin  
14. Max Metino sebagai Mike  
15. Brian Siawarta sebagai Tomi  
16. Defry Palulu sebagai Gio  
17. Freya Mikhayla sebagai Angel Kecil  
18. Johan Sabastian sebagai Roby




JHN Production sebagai pendatang baru di dunia perfilman, berkomitmen untuk menghadirkan karya-karya inovatif dan bermakna bagi penonton. Dengan "Jangan Seperti Bapak" sebagai debut pertama filmnya, JHN Production berharap dapat memberikan pengalaman menonton yang berbeda dan menyentuh emosi.









08 September 2024

GELAR GALA PREMIERE, FILM "MALAM KERAMAT" SAJIKAN TEROR MENGERIKAN


Jakarta, 5 September 2024 — Film horor terbaru berjudul "Malam Keramat" menggelar acara Gala Premiere yang spektakuler pada Kamis malam, 5 September 2024, bertempat di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan. Acara ini berhasil menarik perhatian banyak kalangan dengan kehadiran sejumlah artis papan atas, public figure, serta perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Malam Keramat" merupakan produksi dari Helroad Film, sebuah rumah produksi yang telah dikenal dengan karya-karya sinematik berkualitas. Film ini disutradarai oleh Helfi Kardit, seorang sutradara kawakan yang sudah sering berkecimpung dalam genre horor di perfilman Indonesia. Dengan tema horor yang mencekam, "Malam Keramat" mengangkat kisah perjuangan seorang ibu yang sedang hamil di tengah malam penuh teror mengerikan. Film ini menjanjikan pengalaman menonton yang penuh ketegangan dan emosional.

Gala Premiere ini berlangsung meriah dan dipenuhi oleh tamu undangan dari berbagai kalangan, mulai dari selebriti hingga para influencer ternama di Tanah Air. Suasana semakin gemerlap dengan kehadiran perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang turut memberikan dukungan terhadap perkembangan industri perfilman Indonesia.

Dalam sambutannya, Helfi Kardit menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas terlaksananya acara Gala Premiere ini. "Film 'Malam Keramat' adalah karya yang sangat dekat di hati saya. Mengangkat tema perjuangan seorang ibu dalam menghadapi ketakutan terdalamnya di tengah kondisi yang sangat rentan, saya harap penonton bisa merasakan ketegangan dan emosi yang ada di film ini," ujar Helfi.


Yannie Sukarya Selaku Produser Designer juga menyampaikan bahwasanya cerita ini kuat sekali dengan sifat seorang ibu, yang dalam kondisi sesulit dan semenyeramkan apapun, pasti ibu tersebut akan tetap menjaga anaknya. Karakter yang dimasukkan dalam film inipun juga terasa lengkap, tidak melulu harus semuanya horor, contohnya ada karakter yang membuat suasana cair dan fun, ada juga karakter yang misterius.


Acara ini juga menjadi ajang temu kangen bagi para bintang film dan insan perfilman Indonesia. Di sela-sela acara, para tamu undangan tampak antusias berbagi pengalaman dan kesan mereka terhadap film yang baru saja ditonton.

Dengan tema yang unik dan sentuhan sinematografi yang khas, "Malam Keramat" diharapkan dapat memperkuat posisi film horor Indonesia di kancah perfilman nasional maupun internasional. Film ini direncanakan akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 12 September 2024.

Film ini diperankan oleh Frederika Cull, Samuel Rizal, Kenya Nindia, Amagerald, Lily S. P, Angga Asyafriena Ukantas, Valeria Stahl, Srie Endang Lestari

Bagi para penggemar horor, "Malam Keramat" merupakan tontonan yang wajib untuk disaksikan. Film ini tidak hanya menawarkan ketegangan, tetapi juga memberikan pesan yang mendalam tentang ketabahan seorang ibu di tengah situasi yang paling mengerikan.

PUTRI AYUDYA SIAP TAMPIL DI DUA FILM TERBARU


Putri Ayudya Siap Tampil di Dua Film Terbaru: Petak Umpet dan Terkutuk

Aktris berbakat Putri Ayudya kembali menjadi sorotan setelah pengumuman terbaru yang ia bagikan melalui akun Instagram pribadinya, @_putriayudya. Setelah sukses dengan film terakhirnya yang berjudul "Rumah Dinas Bapak Sebagai Ibu Joko", kini Putri siap tampil kembali membintangi dua film terbarunya yang berjudul "Petak Umpet Sebagai Masayu" dan "Terkutuk Sebagai Maya".

Seperti yang kita ketahui, Putri selalu terlihat sangat antusias dan semangat untuk menjalankan proyek-proyek terbarunya ini.

Film "Petak Umpet" dikabarkan mengusung genre thriller psikologis yang menegangkan, sementara "Terkutuk" adalah film horor dengan nuansa mistis yang mencekam. Kedua film ini menjadi bukti bahwa Putri Ayudya terus berkembang dalam mengeksplorasi berbagai karakter dan genre di industri perfilman Indonesia.

Setelah kesuksesan "Rumah Dinas Bapak," penampilan Putri di film-film terbarunya ini tentu dinantikan oleh para penggemar dan pencinta film Tanah Air. Kedua film tersebut rencananya akan tayang pada pertengahan dan akhir tahun 2024, memperkuat posisi Putri sebagai salah satu aktris yang terus bersinar di dunia perfilman Indonesia.


PETAK UMPET SEBAGAI MASAYU

PETAK UMPET
Produksi : PAW Picture & Pichouse Films
Sutradara : Rizal Mantovani

𝐏𝐀𝐖 𝐏𝐢𝐜𝐭𝐮𝐫𝐞𝐬 mempersembahkan sebuah karya sutradara 𝐑𝐢𝐳𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐧𝐭𝐨𝐯𝐚𝐧𝐢, 𝐏𝐄𝐓𝐀𝐊 𝐔𝐌𝐏𝐄𝐓, tayang 𝟐𝟏 𝐍𝐎𝐕𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟒 serentak di 𝐛𝐢𝐨𝐬𝐤𝐨𝐩 seluruh Indonesia.
Berdasarkan kisah nyata viral di YouTube “Diculik Wewe Gombel”
Permainan petak umpet anak-anak di sebuah rumah tua yang angker berakhir mengerikan ketika satu dari mereka tak pernah kembali setelah mendapat giliran bersembunyi.

#PetakUmpet
#FilmPetakUmpet
#PAWPictures
#PichouseFILMS

TERKUTUK SEBAGAI MAYA

PETAK UMPET
Produksi : 4WARD Pictures dan Capo Dei Capi Films
Sutradara : Andibachtiar Yusuf

Nantikan Film Horror Thriller Terkutuk Dengan Pemeran Atiqah Hasiholan, Putri Ayudya, Amir Ahnaff, Baim Wong dan Nora Danish Di Bioskop


Tetap ikuti perkembangan selanjutnya di akun Instagram Putri Ayudya, Sahabat Putri Ayudya, serta di Website dan Instagram FilmLokal.id dan jangan lewatkan aksi terbarunya di layar lebar!

OFFICIAL POSTER & TRAILER + CAST REVEAL FILM "ROMAN PEONY"

Berikut OFFICIAL POSTER & TRAILER  + CAST REVEAL FILM ROMAN PEONY

Tayang 19 September 2024 di Bioskop seluruh Indonesia‼️

“Semesta punya cara sendiri untuk mempertemukan seseorang”
Film drama cinta segitiga antara insan Jepang & Indonesia



Clara pergi ke Jepang untuk mencari orang yang penting dalam hidupnya bermodalkan novel "Deja Vu'' yang ditinggalkan. Kenji yang lari dari Miyu teman masa kecilnya. Takdir membawa mereka untuk bertemu. Bahasa yang sama membuat mereka memulai perjalanan mereka dalam mencari dan lari.

Lokasi-lokasi yang ditulis di Novel tersebut menjadi arah perjalanan Clara dan Kenji. Sepanjang perjalanan, romansa pun tumbuh diantara Kenji dan Clara.

Miyu tidak menerima bahwa dirinya adalah sosok yang harus hilang dalam kisah cinta ini. Dirinya pun mengharapkan keajaiban dengan mengejar jejak Kenji.

Produser : Vincent Mancahaya, Nadia Anindita
Sutradara: Alfrits John Robert
Penulis: Giandra Raka

Pemain:
Jessica Veranda, Genki Sadamatsu l, Hitomi, Seto Putrondaru, Hilda Ignatia, Daisuke Hamada, Diera Nathania, Jordan Liu, Stuart Yaw, dll.

Segera tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 19 September 2024!

#RomanPeonyFilm #ConnectionFilm #YoshimotoIndonesia #NeoMetroFilm #Film #Movie #Indonesia #Jepang #OkinawaInternationalMovieFestival#OIMF #OIMF2024 #第16回沖縄国際映画 #島ぜんぶでおーきな祭 #layarlebar #bioskop #19092024 














RILIS OFFICIAL TRAILER, "PULAU HANTU" KEMBALI DENGAN CERITA YANG LEBIH HOROR



Dari Sutradara Diambang Kematian, PULAU HANTU kembali dengan cerita yang lebih menegangkan, teror yang lebih menakutkan dan rahasia yang lebih mengejutkan.
10 Oktober 2024 di Bioskop
#PulauHantu #FilmPulauHantu #MVPPictures

Berikut Official Trailer Film PULAU HANTU

Dara mengabaikan larangan sang ibu pergi ke pulau bersama teman temannya untuk merayakan kelulusan! Mereka terjebak di pulau tak bernama, apakah mereka bisa keluar dari Pulau itu ?

10 Oktober 2024 di Bioskop
#PulauHantu #FilmPulauHantu #MVPPictures