This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

14 Maret 2025

JUMBO: FILM ANIMASI BESUTAN KREATOR LOKAL YANG SIAP MENGHANGATKAN LAYAR LEBAR DI LEBARAN 2025


Jakarta, 13 Maret 2025 – Industri animasi Indonesia kembali mencatat sejarah dengan hadirnya JUMBO, film animasi terbaru dari Visinema Studios yang akan meramaikan bioskop pada momen Lebaran 2025. Tidak sekadar hiburan, JUMBO menyajikan kisah penuh makna yang menggugah perasaan, mengangkat nilai-nilai keberanian, persahabatan, dan kasih sayang keluarga. Dengan pendekatan visual yang kaya dan cerita yang mengena, film ini siap menjadi tontonan wajib bagi keluarga Indonesia di tengah suasana perayaan Hari Raya.

Sebuah Petualangan Ajaib yang Sarat Nilai Kehidupan

JUMBO mengisahkan perjalanan Don, seorang anak yang kerap diremehkan teman-temannya. Untuk membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar anak bertubuh besar yang dianggap lemah, Don bertekad tampil dalam pertunjukan bakat dengan menampilkan sandiwara panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya. Namun, petualangan Don berubah drastis saat seorang perundung mencuri buku tersebut. Di tengah pencariannya, ia bertemu dengan anak kecil misterius yang meminta bantuannya untuk kembali bersatu dengan orang tuanya. Bersama teman-teman barunya, Don memulai perjalanan magis yang mengajarkannya arti keberanian, kepercayaan diri, serta persahabatan sejati.

Film ini menghadirkan jajaran pengisi suara ternama seperti Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, M. Adhiyat, Graciella Abigail, Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Angga Yunanda, Cinta Laura Kiehl, Ratna Riantiarno, dan Ariyo Wahab.



Dengan karakter yang beragam dan emosional, JUMBO mengajak penonton untuk kembali merasakan masa kecil mereka melalui cerita yang menyentuh.

Antusiasme Penonton Membludak, Tiket Special Screening Ludes Terjual

Sejak tahap promosi, JUMBO telah menarik perhatian luas. Special screening yang digelar di 20 kota, termasuk Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, berhasil mencatat angka penjualan tiket yang luar biasa. Tiket pemutaran film yang dijual pada 10 Maret 2025 langsung habis dalam hitungan jam, membuktikan tingginya antusiasme masyarakat terhadap film ini. Kesuksesan ini menegaskan bahwa JUMBO tidak hanya menawarkan visual memukau, tetapi juga menghadirkan cerita yang mampu menyentuh hati banyak penonton.

Nostalgia Masa Kecil yang Menghangatkan Hati

Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Anggia Kharisma serta Novia Puspa Sari, JUMBO membawa elemen nostalgia yang kuat. Film ini menggambarkan momen-momen berharga saat bermain bersama teman sebaya dan mendengarkan dongeng sebelum tidur—sebuah kenangan yang menjadi bagian dari masa kecil banyak orang. Petualangan Don dan sahabatnya menghadirkan refleksi mendalam tentang keberanian menghadapi ketakutan, pentingnya persahabatan, serta kekuatan untuk memaafkan dan menerima.

Dalam perjalanannya, Don ditemani oleh Nurman (Yusuf Ozkan), Mae (Graciella Abigail), serta sosok anak dari dunia lain, Meri (Quinn Salman). Kehadiran trio kambing kocak Nurman juga menambah nuansa humor yang segar. Film ini bukan sekadar petualangan magis, tetapi juga sebuah ajakan bagi penonton untuk memeluk kembali inner child dalam diri mereka.

Kebanggaan Animasi Lokal, Siap Tayang di 17 Negara

Diproduksi selama lima tahun dengan melibatkan lebih dari 400 kreator lokal, JUMBO menjadi salah satu proyek animasi terbesar yang pernah dibuat di Indonesia. Prestasi lainnya, film ini juga akan ditayangkan secara global di 17 negara, menandai langkah maju bagi industri animasi Tanah Air.

“Kami ingin JUMBO menjadi film yang membawa kehangatan dan menghubungkan kita dengan kenangan masa kecil. Lebaran adalah momen kebersamaan, dan kami berharap film ini bisa menjadi bagian dari itu,” ujar Anggia Kharisma, Chief of Content Officer Visinema Studios sekaligus produser JUMBO.

Soundtrack Ikonik yang Menambah Kesan Nostalgia

Nuansa nostalgia semakin diperkuat dengan kehadiran soundtrack dari MALIQ & D’Essentials yang membawakan kembali lagu klasik mereka, Kumpul Bocah, sebagai OST utama JUMBO. Lagu ini telah melintasi generasi dan kini dihadirkan kembali dalam kemasan yang relevan dengan film. Selain itu, Prince Poetiray, Quinn Salman, dan Bunga Citra Lestari turut menyumbangkan suara mereka dalam beberapa lagu yang mengiringi perjalanan Don dan kawan-kawan.

Saksikan JUMBO di Bioskop Lebaran 2025!

Bersiaplah untuk menjelajahi petualangan penuh keajaiban bersama Don dan teman-temannya! JUMBO akan tayang di bioskop mulai Lebaran 2025. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kisah yang menghangatkan hati ini bersama keluarga dan orang-orang tercinta.

Untuk informasi terbaru seputar film ini, ikuti akun media sosial resmi @visinemaid dan @jumbofilm_id. Jadilah bagian dari #JUMBOuntukSemua dan rayakan keajaiban bersama di layar lebar!

08 Maret 2025

RILIS OFFICIAL POSTER DAN TRAILER "JUMBO" : FILM ANIMASI TERBARU DARI VISINEMA HADIRKAN KEAJAIBAN BARU

OFFICIAL POSTER JUMBO BY VISINEMA STUDIOS

Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film animasi terbaru produksi Visinema Studio berjudul JUMBO. Film ini disutradarai oleh Ryan Adriandhy, yang juga bertindak sebagai penulis skenario bersama Widya Arifianti. Mengusung konsep petualangan penuh makna, JUMBO menjadi salah satu proyek ambisius Visinema yang siap memanjakan penonton dengan kisah yang menginspirasi serta visual yang memukau.

OFFICIAL TRAILER 1 JUMBO BY VISINEMA STUDIOS


OFFICIAL TRAILER 2 JUMBO BY VISINEMA STUDIOS


Duduk di bangku produser, Anggia Kharisma, Novia Puspa Sari, dan Mia Angelia Santosa memastikan bahwa JUMBO menghadirkan kualitas produksi yang tinggi, baik dari segi animasi maupun alur cerita. Dengan jajaran pengisi suara ternama, seperti Prince Poetiray, Quinn Salman, Graciella Abigail, M. Yusuf Ozkan, M. Adhiyat, Angga Yunanda, Ratna Riantiarno, Den Bagus Satrio Sasono, Bunga Citra Lestari, hingga Ariel Noah, film ini semakin menjanjikan pengalaman sinematik yang mendalam bagi penontonnya.

Kisah yang Sarat Makna

JUMBO berkisah tentang perjalanan seorang anak yang menemukan keberanian dan persahabatan dalam situasi yang tidak terduga. Dengan nuansa petualangan dan sentuhan emosional yang kuat, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan moral yang mendalam. Visinema Studio, yang dikenal dengan produksi film-film berkualitas, kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan karya yang relevan bagi penonton lintas generasi.

Teknologi Animasi Berkualitas Tinggi

Salah satu daya tarik utama dari JUMBO adalah penggunaan teknologi animasi yang semakin berkembang dalam industri film Indonesia. Dengan detail yang cermat dan pergerakan karakter yang halus, film ini membuktikan bahwa animasi lokal mampu bersaing di kancah internasional.

Selain menghadirkan kisah yang menggugah emosi, JUMBO juga memperkenalkan elemen visual yang kaya warna dan dinamis, memastikan pengalaman menonton yang imersif. Tak hanya itu, tim produksi juga menggandeng para ahli di bidang animasi untuk menghasilkan kualitas grafis yang setara dengan standar global.

Deretan Pengisi Suara Bertabur Bintang

Film ini turut dimeriahkan oleh kehadiran nama-nama besar di industri hiburan tanah air. Selain pengisi suara utama yang sudah disebutkan, film ini juga melibatkan Cinta Laura Kiehl, Kiki Narendra, Ariyo Wahab, Rachel Amanda, Aci Resti, Muzakki Ramdhan, Ali Fikry, Mia Angelia Santosa, hingga Ismail Basbeth. Dengan keberagaman suara dan karakter yang unik, JUMBO menjanjikan pengalaman mendengar dialog yang hidup dan autentik.

Antusiasme dan Harapan Besar untuk JUMBO

Dengan semakin dekatnya tanggal rilis, antusiasme terhadap JUMBO kian meningkat. Banyak penggemar animasi dan film Indonesia yang menantikan bagaimana kisah dalam film ini akan membawa pengalaman baru bagi dunia perfilman nasional. Visinema Studio sendiri berharap bahwa JUMBO dapat menjadi tonggak baru bagi perkembangan animasi Indonesia dan mendapatkan tempat di hati para penonton.

Film JUMBO dijadwalkan tayang di bioskop pada LEBARAN 2025. Dengan kualitas produksi yang matang dan kisah yang menginspirasi, film ini siap memberikan warna baru bagi perfilman animasi Indonesia. Film ini mempunyai Rating SU (Semua Umur) sehingga cocok disaksikan bersama keluarga, teman, rekan dan lainnya. Nantikan petualangan luar biasa JUMBO di layar lebar!

Berikut salah satu lagu yang mengisi soundtrack Film JUMBO



“ARWAH SINDEN” KOLABORASI VISION TAMA FUTURINDO PICTURE DAN UBAY FOX : SAJIKAN TEROR PERSAINGAN DAN DENDAM MISTIS


Jakarta, 27 Februari 2025 – Dunia perfilman horor Indonesia kembali kedatangan sajian baru yang mengangkat unsur budaya lokal. Arwah Sinden, produksi perdana dari Vision Tama Futurindo Picture, siap menghantui layar lebar dengan kisah persaingan sengit antar sinden yang berujung pada dendam dan teror mistis. Film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 Maret 2025.

Disutradarai oleh Ubay Fox dan ditulis oleh Nana Mulyana, Arwah Sinden tidak sekadar menyuguhkan adegan-adegan menakutkan, tetapi juga mengangkat kearifan budaya tradisional Indonesia. Hany Handayani, produser eksekutif sekaligus CEO Vision Tama Futurindo, mengungkapkan bahwa film ini menjadi langkah besar bagi rumah produksi mereka dalam menghadirkan tontonan berkualitas yang sarat unsur budaya.

"Sebagai rumah produksi baru, kami ingin menghadirkan film horor yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai budaya yang kuat. Sindhenan merupakan bagian dari tradisi yang memiliki banyak kisah di baliknya, dan kami ingin mengangkat hal tersebut ke layar lebar dengan balutan horor yang mencekam," ujar Hany Handayani.


Sutradara Ubay Fox, yang dikenal dengan sentuhan khasnya dalam genre horor, mengungkapkan bahwa film ini akan menyajikan pengalaman menegangkan yang lebih dari sekadar jumpscare. “Kami ingin memberikan atmosfer mencekam yang dibangun melalui narasi kuat dan visual yang memikat. Arwah Sinden bukan hanya film horor biasa, tetapi juga eksplorasi terhadap mitos dan budaya yang masih hidup di tengah masyarakat kita,” ujarnya.

Dengan dukungan produser eksekutif Bahtiar Sembiring serta co-producer Hendry Kurniadi, Sutan Simatupang, dan Asep Wahyu, Arwah Sinden menjadi salah satu film horor yang menggabungkan elemen mistis dengan cerita penuh intrik dan emosi.


Teror Dimulai dari Rasa Penasaran yang Berujung Petaka

Film ini mengisahkan empat mahasiswa arsitektur—Sergi, Dea, Nike, dan Fanya—yang mendapat tugas merenovasi sebuah rumah tua milik seorang pemilik padepokan sinden. Rumah tersebut menyimpan satu kamar terlarang yang hanya boleh dimasuki oleh sang pemilik. Namun, rasa penasaran salah satu dari mereka memicu rentetan kejadian mengerikan, mengungkap sosok sinden yang penuh dendam serta perseteruan kelam di masa lalu yang mengutuk rumah tersebut.

Dibintangi oleh Rendy Septino, Ismi Melinda, Ade Kurnia, Tyara Vanesha, Yama Carlos, Sylvia Fully, Kev Andrean, Adinda Vega, dan Annisa Hasim, Arwah Sinden menghadirkan akting yang intens untuk membangun atmosfer horor yang menghantui.


Yama Carlos, salah satu aktor utama, mengungkapkan tantangan dalam membangun suasana ketegangan di setiap adegan. “Film ini memiliki elemen horor yang kuat, tetapi yang membuatnya semakin menarik adalah cerita mendalam tentang dunia sinden. Saya harus benar-benar mendalami karakter agar setiap adegan terasa nyata, apalagi syutingnya dilakukan di lokasi dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem,” katanya.


Sementara itu, Tyara Vanesha, yang memerankan karakter Fanya, menyoroti pentingnya chemistry antarpemain. “Kami berperan sebagai empat mahasiswa yang memiliki proyek bersama. Namun, satu kesalahan kecil dari kami berujung bencana bagi semua. Ini yang membuat ceritanya semakin menegangkan,” ungkapnya.


Sylvia Fully, yang berperan sebagai anak seorang sinden, menambahkan bahwa film ini memberikan pengalaman akting yang unik dengan eksplorasi budaya yang mendalam. “Banyak adegan yang menuntut saya untuk benar-benar memahami latar budaya sinden, yang menjadikan pengalaman ini sangat menarik dan menantang,” ujarnya.

Siap Menjadi Pilihan Utama Pencinta Film Horor di 13 Maret 2025

Dengan pendekatan yang menggabungkan horor psikologis, mitos lokal, serta drama persaingan yang menegangkan, Arwah Sinden diharapkan mampu memberikan warna baru dalam genre horor Indonesia. Film ini siap bersaing di box office pada minggu kedua Maret 2025 dan menjadi tontonan wajib bagi pencinta film horor.

Dengan daftar pemain yang solid, mulai dari aktor kawakan seperti Yama Carlos hingga talenta muda berbakat seperti Rendy Septino, Ismi Melinda, Tyara Vanesha, Sylvia Fully, Kev Andrean, Annisa Hasim, Adinda Vega, Alexa Wuu, Hany Handayani, Habibie Alatas, Aji Pramusu, Johfi Syazeli, Ade Kurnia Trisia, Rania Feta Salsabila, Wiwik Dwi, Maya Dewi, Arwah Sinden diharapkan mampu menghadirkan pengalaman horor yang berkelas dan menggugah rasa penasaran penonton.

Jangan lewatkan teror mistis dalam Arwah Sinden, yang akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 Maret 2025. Pantau terus informasi terbaru melalui akun Instagram resmi @arwahsindenfilm.

POSTER KARAKTER FILM ARWAH SINDEN










ULASAN DAN REVIEW LENGKAP FILM MADE IN BALI

Film Made in Bali merupakan sebuah karya sinema yang menyajikan kisah romansa remaja dengan latar budaya khas Pulau Dewata. Di bawah arahan sutradara J.P. Yudhi dan diproduksi oleh Josh Pictures, film ini resmi tayang di bioskop Indonesia pada 20 Februari 2025.

Alur Cerita dan Tema

Kisah dalam Made in Bali berfokus pada perjalanan emosional Made, seorang dalang muda wayang kulit yang dihadapkan pada dilema antara mengikuti perjodohan dengan Putu, putri seorang perajin wayang kulit, atau memperjuangkan perasaannya terhadap sahabat masa kecilnya, Niluh. Film ini bukan sekadar menyuguhkan konflik cinta segitiga, tetapi juga menggali lebih dalam tentang nilai-nilai tradisi, komitmen, serta kebebasan dalam memilih jalan hidup.

Pengembangan Karakter

Karakter dalam film ini dirancang dengan kompleksitas yang memperkaya jalan cerita. Made digambarkan sebagai individu yang berpegang teguh pada tradisi, tetapi tak lepas dari pergulatan batin dalam menentukan masa depannya. Putu merepresentasikan sosok yang taat terhadap adat, sedangkan Niluh melambangkan semangat kebebasan serta modernitas. Ketiga karakter ini membangun dinamika yang emosional dan menarik sepanjang film.

Sinematografi dan Visual

Aspek visual dalam film ini menjadi salah satu kekuatan utama, dengan sinematografi yang menyoroti keindahan lanskap serta budaya Bali. Adegan-adegan yang menampilkan festival layang-layang, pertunjukan wayang kulit, dan tarian Barong difilmkan dengan komposisi yang artistik, memberikan pengalaman visual yang autentik dan memikat. Setiap bingkai seakan menjadi lukisan hidup yang menonjolkan pesona khas Bali.

Musik dan Soundtrack

Soundtrack dalam Made in Bali dikurasi dengan cermat, melibatkan sejumlah musisi ternama seperti Ariel NOAH, Manusia Aksara feat Savira Razak, Banda Neira, Hiroaki Kato, dan Gus Teja World Music. Perpaduan antara musik tradisional dengan sentuhan modern menghasilkan suasana yang emosional dan memperkaya nuansa naratif film ini.

Wardrobe dan Kostum

Desain kostum dalam Made in Bali memiliki peranan penting dalam memperkuat nuansa budaya serta mempertegas karakterisasi para tokohnya. Tim wardrobe dengan teliti memilih busana yang tidak hanya merefleksikan estetika budaya Bali, tetapi juga selaras dengan perkembangan naratif film.

Film ini menampilkan pakaian tradisional yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun upacara adat. Para pria mengenakan kamen (kain sarung khas Bali) dan udeng (ikat kepala), terutama dalam adegan-adegan yang memperlihatkan keseharian serta ritual adat. Sementara itu, karakter Putu sering terlihat dalam balutan kebaya brokat dengan selendang di pinggang, melambangkan kelembutan dan kepatuhan terhadap adat. Sebaliknya, Niluh lebih sering tampil dengan pakaian kasual bernuansa etnik, mencerminkan sikapnya yang lebih bebas dan modern.

Palet warna dalam wardrobe juga dipilih secara cermat untuk menggambarkan perkembangan emosional dan karakterisasi:

  • Made mengenakan warna-warna tanah seperti coklat, krem, dan hijau tua, yang memperkuat kesan keterikatannya pada budaya dan tanggung jawabnya sebagai seorang dalang muda.

  • Putu tampil dalam warna lembut seperti putih, emas, dan pastel, mencerminkan ketulusan dan kepatuhannya terhadap nilai tradisi.

  • Niluh lebih sering terlihat dalam warna cerah seperti merah dan biru, melambangkan semangat dan keberaniannya dalam menghadapi norma sosial.

Kain yang digunakan dalam film ini sebagian besar merupakan tenun khas Bali, seperti songket dan endek, yang diproduksi oleh perajin lokal. Hal ini tidak hanya menambah autentisitas tampilan visual tetapi juga mendukung keberlangsungan industri kreatif daerah. Aksesori khas seperti subeng (anting tradisional) dan gelang perak berukir turut memperkaya identitas budaya masing-masing karakter.

Aktor dan Akting

Penampilan para aktor dalam Made in Bali layak mendapat apresiasi. Rayn Wijaya dengan meyakinkan membawakan peran Made sebagai pemuda yang bergulat dengan pilihan hidupnya. Bulan Sutena, yang baru pertama kali bermain dalam film drama romantis, menunjukkan performa akting yang menjanjikan. Vonny Felicia, sebagai Niluh, memberikan sentuhan emosional yang natural, semakin memperdalam dimensi cerita.

Kekurangan

Walaupun memiliki banyak keunggulan, Made in Bali masih memiliki beberapa kekurangan. Beberapa dialog dalam film terasa kurang dinamis, sehingga mengurangi ketegangan emosional di beberapa adegan penting. Selain itu, penggunaan sound mixing yang kurang seimbang dalam beberapa bagian juga sedikit mengganggu pengalaman menonton.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Made in Bali adalah sebuah film yang sukses memadukan kisah cinta dengan eksplorasi budaya yang mendalam. Dengan visual yang memikat, akting yang solid, serta dukungan musik dan kostum yang autentik, film ini mampu memberikan pengalaman sinematik yang kaya akan nuansa tradisional sekaligus relevan dengan realitas modern. Film ini menjadi salah satu karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Bali ke khalayak yang lebih luas.

OFFICIAL POSTER HAYYA 3 GAZA, FILM DRAMA KEMANUSIAAN YANG SIAP MENGGUGAH HATI PENONTON

 

Apakah Gaza bisa menemukan perlindungan setelah mengalami kekerasan yang bertubi-tubi?

Film Gaza merupakan bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan kami berkomitmen mendonasikan 40% dari penjualan tiketnya kepada saudara-saudara kita di Gaza, Palestina.

Mulai 12 Juni 2025, Gaza akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia.

Industri film Indonesia kembali menghadirkan sebuah karya bertema kemanusiaan yang sarat makna melalui HAYYA 3: GAZA. Diproduksi oleh Warna Pictures dan disutradarai oleh Jastis Arimba, film ini melanjutkan perjalanan kisah Hayya, namun tetap bisa dinikmati secara mandiri tanpa harus menonton dua film sebelumnya.

Mengusung narasi yang mengharukan, HAYYA 3: GAZA menghadirkan sejumlah aktor dan aktris berbakat, termasuk Cut Syifa, Oki Setiana Dewi, Amna Shahab, Azamy Syauqi, Adhin Abdul Hakim, Arafah Rianti, Husein Alatas, Aryani Fitriana, Donny Michael, Anyun Cadel, Andy Boim, Fauzi Baadilla, Mario Irwinsyah, Meyda Sefira, Keyla Arcelia, dan Andi Biru Laut. Dengan kombinasi bintang senior dan talenta baru, film ini menjanjikan sajian emosional yang mendalam.

Kisah yang Menginspirasi

Film ini mengisahkan perjuangan Abdullah Gaza, seorang anak yatim piatu berusia delapan tahun yang tinggal di panti asuhan. Ia memiliki hubungan erat dengan Hayya, seorang gadis kecil asal Palestina yang telah lama berada di Indonesia akibat konflik di tanah airnya. Perjalanan mereka menyuguhkan kisah tentang kehilangan, pengorbanan, dan harapan, membawa penonton pada realitas kehidupan anak-anak korban perang.

Dengan skenario yang digarap oleh Asma Nadia dan Hayati Ayatillah, HAYYA 3: GAZA tidak hanya menyentuh sisi emosional tetapi juga memberikan refleksi mendalam tentang nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Sutradara Jastis Arimba memastikan bahwa film ini akan menyajikan pengalaman sinematik yang kuat, didukung oleh penggarapan visual yang memukau.

Misi Kemanusiaan dan Donasi untuk Palestina

Lebih dari sekadar film, HAYYA 3: GAZA juga membawa misi sosial yang nyata. Sebanyak 40% dari keuntungan penjualan tiket film ini akan disumbangkan untuk membantu masyarakat di Gaza. Warna Pictures bekerja sama dengan berbagai lembaga kemanusiaan, termasuk AQL, Friends of Palestine (FOP), International Networking for Humanitarian (INH), dan LAZ Al Azhar, guna memastikan donasi tersebut tersalurkan dengan tepat sasaran.

Dukungan juga datang dari berbagai tokoh seperti Ustaz Bachtiar Nasir dan Muhammad Husein Gaza, yang turut berperan sebagai konsultan dalam film ini untuk memastikan ketepatan pesan yang ingin disampaikan.

Target Tayang dan Antusiasme Penonton

Setelah menjalani proses syuting sejak pertengahan tahun 2024, HAYYA 3: GAZA direncanakan tayang di bioskop pada 12 Juni 2025. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, mengajak penonton untuk lebih peduli terhadap isu kemanusiaan, terutama perjuangan rakyat Palestina.

Dengan latar belakang cerita yang kuat, pemeran yang berbakat, serta dukungan dari berbagai pihak, HAYYA 3: GAZA siap menjadi film yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyuarakan kepedulian dan harapan bagi dunia yang lebih damai. Nantikan film ini di bioskop kesayangan Anda!



FILM AIU-EO MACAM BETOOL AJA SIAP MERAMAIKAN LAYAR LEBAR DENGAN KOMEDI KHAS MEDAN

Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film drama komedi romantis terbaru berjudul AIU-EO Macam Betool Aja. Film ini menjadi produksi perdana dari rumah produksi Tunas Citra Sinema Kreatif, yang dipimpin oleh Cing Kyaat sebagai Direktur Utama. Melihat perkembangan pesat kota Medan serta banyaknya anak muda berbakat di kota tersebut, Tunas Citra Sinema Kreatif memutuskan untuk menghadirkan film yang mengangkat budaya, humor, dan karakter khas masyarakat Medan.

Dibintangi oleh deretan aktor dan komedian ternama seperti Andri Mashadi, Lolox, Oki Rengga, Michele Ziudith, dan Adi Sudirja, film ini juga dimeriahkan oleh komunitas Stand Up Indo Medan, tokoh masyarakat, serta komedian asli Medan. Dengan latar belakang budaya yang kental serta humor khas, AIU-EO Macam Betool Aja diharapkan menjadi tontonan segar di tengah dominasi film horor dan genre lainnya di industri perfilman nasional.

Sinopsis dan Konsep Cerita

Film ini mengisahkan tentang tiga sahabat, Alung (Lolox), Igor (Andri Mashadi), dan Ujay (Oki Rengga), yang menjalankan bisnis Event Organizer (EO) bernama AIU-EO. Masing-masing karakter memiliki kepribadian unik dengan logat dan budaya yang berbeda, menciptakan dinamika yang menarik di dalam cerita. Konflik mulai muncul ketika mereka mendapatkan proyek besar dari seorang pengusaha muda kaya asal Medan yang hendak menggelar pernikahan mewah. Namun, situasi berubah ketika calon pengantin wanita justru memberikan misi kepada AIU-EO untuk menggagalkan pernikahan tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana mereka menyelesaikan tantangan ini? Jawabannya akan terungkap saat film ini resmi tayang di bioskop pada tahun 2025.

Proses Produksi di Lokasi Ikonik Medan

Pengambilan gambar film AIU-EO Macam Betool Aja telah dimulai sejak 1 September 2024, dengan lokasi syuting yang mencakup berbagai tempat ikonik di Medan seperti Titi Gantung, Istana Maimun, dan Brastagi. Pemilihan lokasi ini tidak hanya memperkuat identitas Medan dalam film, tetapi juga memperkenalkan keindahan kota tersebut kepada penonton luas.

Antusiasme dan Harapan

Dengan konsep yang menghibur dan dekat dengan kehidupan masyarakat Medan, film ini diharapkan dapat memberikan warna baru dalam perfilman nasional. Tunas Citra Sinema Kreatif optimistis bahwa AIU-EO Macam Betool Aja dapat diterima dengan baik oleh penonton, khususnya para pecinta film komedi yang menginginkan hiburan ringan namun tetap berkualitas.

Bagi yang ingin mengikuti perkembangan terbaru dari film ini, bisa mengunjungi akun resmi Instagram @film.macambetoolaja dan TikTok @tck.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jadwal rilis dan promosi lainnya. Jangan lewatkan keseruan dan gelak tawa yang akan dihadirkan dalam AIU-EO Macam Betool Aja di bioskop tahun 2025!

06 Maret 2025

ULASAN FILM PENDEK "KEMBALI PULANG" PRODUKSI WEARING KLAMBY

Sinopsis

Kembali Pulang adalah film pendek produksi Wearing Klamby yang mengangkat tema keluarga, kehilangan, dan perjalanan emosional seorang anak yang kembali ke rumah setelah bertahun-tahun pergi. Film ini menggambarkan hubungan ibu dan anak yang dipenuhi kenangan, kerinduan, dan pemahaman yang baru ditemukan tentang makna sejati dari "rumah."

Salma (Agla Artalidia) kembali ke rumah masa kecilnya setelah bertahun-tahun merantau, membawa serta berbagai perasaan yang kompleks. Dalam perjalanannya, ia kembali mengingat masa kecilnya (Alesha Fadillah) dan bagaimana hubungannya dengan sang Ibu (Cut Mini Theo) terbentuk. Sepanjang film, kita diajak menyelami dinamika emosional antara seorang anak yang tumbuh dengan ambisi dan seorang ibu yang selalu menantikan kepulangannya.


Ulasan Sinematik

Sinematografi & Visual

Film ini dikemas dengan visual yang lembut, didominasi oleh tone warna earthy dan pastel yang mendukung suasana nostalgia dan refleksi diri. Penggunaan pencahayaan natural memberikan kesan hangat, seolah menekankan bahwa rumah bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga tempat di mana cinta dan kenangan selalu ada.

Akting & Karakterisasi

  • Cut Mini Theo sebagai Ibu
    Seperti biasa, Cut Mini tampil luar biasa dalam memerankan sosok ibu yang penuh kasih, tetapi juga memiliki luka emosional dari perpisahan dengan anaknya. Gestur halus, ekspresi penuh arti, dan dialog minim yang kaya makna membuat perannya begitu terasa nyata.

  • Agla Artalidia sebagai Salma Dewasa
    Agla mampu menampilkan sosok Salma yang mengalami pertarungan batin—antara rasa bersalah karena meninggalkan rumah dan keinginannya untuk kembali memperbaiki hubungan dengan ibunya. Melalui sorot mata dan interaksi kecil dengan lingkungan rumah, ia berhasil menunjukkan perkembangan emosional karakternya.

  • Alesha Fadillah sebagai Salma Kecil
    Kehadiran Salma kecil dalam beberapa adegan flashback menambah kedalaman cerita. Alesha mampu menggambarkan kepolosan dan keceriaan masa kecil, yang kemudian menjadi kontras dengan Salma dewasa yang merasa terasing dari rumahnya sendiri.

Alur Cerita & Pesan Moral

Film ini memiliki ritme yang tenang, dengan narasi yang lebih banyak disampaikan melalui visual dan ekspresi dibandingkan dialog panjang. Ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk benar-benar meresapi setiap adegan dan makna di baliknya.

Pesan moral yang disampaikan sangat universal: bahwa pulang bukan hanya tentang kembali ke tempat asal, tetapi juga tentang berdamai dengan masa lalu dan membuka hati untuk menerima serta memahami orang-orang terdekat kita.


Ulasan Wardrobe & Outfit

Sebagai produksi dari Wearing Klamby, film ini tidak hanya kuat dari sisi cerita tetapi juga dari segi wardrobe yang memperkuat karakter dan atmosfer film.

1. Palet Warna & Mood Fashion

Wardrobe dalam film ini didominasi oleh warna-warna earth tone seperti krem, coklat, hijau sage, dan dusty pink. Pemilihan warna ini sejalan dengan sinematografi yang hangat dan bernuansa nostalgia, menciptakan harmoni visual yang indah.

2. Outfit Karakter Utama

  • Cut Mini Theo sebagai Ibu

    • Mengenakan pakaian longgar dan modest dengan bahan yang terlihat nyaman, mencerminkan sosok ibu yang sederhana dan hangat.
    • Warna-warna seperti coklat tua dan krem menggambarkan kedewasaan, stabilitas, serta kehangatan seorang ibu yang selalu menunggu kepulangan anaknya.
  • Agla Artalidia sebagai Salma Dewasa

    • Pakaian Salma lebih modern, tetapi tetap dalam kategori modest fashion. Ini mencerminkan bagaimana ia telah berkembang menjadi seseorang yang lebih independen tetapi tetap membawa elemen kesederhanaan dalam penampilannya.
    • Blouse longgar dengan outer berbahan linen atau rajut, dipadukan dengan hijab warna netral, memberikan kesan anggun tetapi juga membumi.
  • Alesha Fadillah sebagai Salma Kecil

    • Mengenakan pakaian yang lebih playful dan ringan, sesuai dengan karakter anak-anak yang penuh keceriaan.
    • Outfitnya juga membantu membangun kontras antara masa kecil yang penuh kehangatan dan masa dewasa yang lebih kompleks secara emosional.

3. Fashion yang Mendukung Narasi

Wardrobe di film ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga menjadi bagian dari narasi. Pergeseran outfit Salma dari kecil hingga dewasa mencerminkan perjalanan hidupnya, sementara pakaian sang ibu tetap konsisten, menunjukkan sosok yang selalu ada dan menunggu kepulangan anaknya.

4. Perpaduan Modest Fashion & Tradisional

Meskipun menghadirkan gaya yang modern, ada sentuhan tradisional dalam pemilihan kain dan motif, terutama pada outfit sang ibu. Ini semakin memperkuat kesan kembali ke akar budaya dan keluarga.


Kesimpulan

🎬 Dari Sisi Film

Kembali Pulang adalah film pendek yang sederhana tetapi emosional, dengan sinematografi indah dan akting kuat dari para pemeran utama. Ini adalah kisah yang relevan bagi siapa saja yang pernah merasa jauh dari rumah dan ingin menemukan jalan kembali.

Rating Film: 8.5/10

👗 Dari Sisi Wardrobe & Fashion

Sebagai bagian dari produksi Wearing Klamby, film ini juga berhasil menghadirkan modest fashion yang elegan dan bermakna. Setiap outfit yang dikenakan oleh karakter tidak hanya memperindah tampilan visual, tetapi juga memperkuat narasi emosional yang disampaikan.

Rating Wardrobe: 9/10


Film ini adalah perpaduan sempurna antara storytelling yang kuat dan estetika fashion yang memukau. Bagi pecinta film emosional dan modest fashion, Kembali Pulang adalah tontonan yang wajib dinikmati.

Film Pendek Kembali Pulang Dapat Ditonton Pada Channel Youtube Wearing Klamby atau dengan klik tautan dibawah ini :

Link Film Pendek Kembali Pulang

atau video berikut :