Jakarta, 30 Juni 2025 — Suasana Epicentrum XXI Jakarta Selatan malam ini berubah menjadi pusat perhatian insan perfilman nasional, seiring dengan digelarnya Gala Premiere film horor drama terbaru bertajuk "ARWAH". Diproduksi oleh Bangun Pagi Pictures, Drias Film Production, dan Mocking Bird Pictures, film ini menjadi pertemuan emosional antara horor supernatural dan drama keluarga, yang menuai banyak antisipasi sejak peluncuran poster dan trailer resminya pada awal Juni lalu.
Acara ini menjadi debut publik film “ARWAH” di hadapan media, undangan, keluarga besar produksi, serta para pencinta film. Gala Premiere ini juga dirangkaikan dengan Press Screening & Conference yang dihadiri langsung oleh jajaran pemeran utama dan tim kreatif, termasuk sutradara Ivan Bandhito, penulis naskah Sankut, serta para produser — Jonathan HM, Drias, dan Nico Rosto. Hadir pula para pemeran utama seperti Sarah Beatrix, Joshua Suherman, Annete Edoarda, Naura Hakim, Irsyadillah, dan Egi Fedly, yang turut menyapa hadirin dalam sesi temu media.
Film ARWAH membawa kisah sekelompok kakak-beradik yang lama tak bersua, memutuskan untuk pulang kampung demi reuni keluarga. Namun kebersamaan itu berubah menjadi mimpi buruk saat tragedi terjadi dalam perjalanan menuju air terjun kenangan mereka. Sejak kecelakaan tersebut, mereka diteror oleh sosok sang adik bungsu, Sofi (diperankan Sarah Beatrix), yang muncul dengan misteri tak tersampaikan. Teror demi teror menuntut para tokohnya menghadapi luka lama, konflik batin, dan keharusan untuk mengikhlaskan masa lalu.
Dalam pernyataannya, Ivan Bandhito menjelaskan bahwa film ini tidak hanya dirancang untuk memicu ketegangan, tetapi juga membawa pesan reflektif tentang kehilangan dan penerimaan.
“Saya ingin menunjukkan bahwa di balik rasa takut, ada kerinduan, penyesalan, dan kebutuhan untuk mengikhlaskan. ARWAH adalah horor tentang perasaan yang belum tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Joshua Suherman yang memerankan Jojo — anak sulung yang terbebani masa lalu dan masalah finansial — menyampaikan bahwa “ARWAH” bukanlah sekadar film horor konvensional.
“Ada banyak sisi emosional dalam cerita ini. Ketegangannya bukan hanya soal hantu, tapi tentang dinamika saudara yang saling menjauh dan dipaksa menyatu kembali oleh kejadian tragis,” katanya.
Sarah Beatrix, yang menjadi pusat narasi sebagai sosok arwah Sofi, juga menyampaikan rasa syukur dan antusiasme atas debut film layar lebarnya.
“Rasanya menantang sekali memainkan karakter yang tidak sepenuhnya manusia. Aku harus menyampaikan emosi tanpa banyak dialog, tapi justru di situlah letak pembelajaran paling berharga buat aku,” ujar Sarah penuh semangat.
Jonathan HM, selaku eksekutif produser, menegaskan bahwa kekuatan film ini terletak pada atmosfer misteri yang bertumbuh perlahan, bukan sekadar ledakan ketakutan. Ia juga berharap film ini mendapat sambutan hangat dari penonton saat resmi tayang serentak di bioskop mulai 3 Juli 2025.
Film ARWAH telah lebih dulu melakukan advance screening di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Sidoarjo pada akhir Juni, yang mendapatkan respons positif dari penonton awal. Pencapaian ini menjadi indikator bahwa ARWAH siap menyuguhkan sesuatu yang berbeda dalam lanskap horor Indonesia — sebuah teror yang tak hanya menggugah adrenalin, tetapi juga mengguncang nurani.
Untuk informasi lebih lanjut, publik dapat mengikuti akun resmi @film_arwah di Instagram dan TikTok guna mengetahui berbagai update serta konten eksklusif lainnya.
Film “ARWAH” — tayang di seluruh bioskop mulai 3 Juli 2025. Bersiaplah untuk sebuah horor yang berbicara dengan cara yang paling emosional.
0 comments:
Posting Komentar