02 Juli 2025

GALA PREMIERE & PRESS CONFERENCE VIDIO ORIGINAL SERIES “ROMAN DENDAM”

 

Kolaborasi Epik Aksi dan Romansa yang Membekas dari Vidio dan Screenplay Films

Jakarta, 21 Juni 2025 – XXI Plaza Indonesia - FilmLokal.id

Vidio kembali memantapkan eksistensinya sebagai platform OTT unggulan dengan mempersembahkan karya terbaru bertajuk Roman Dendam, sebuah original series yang menggabungkan elemen aksi intens dan romansa emosional dalam satu narasi kuat. Bertepatan dengan peresmiannya, Gala Premiere dan Press Conference series ini digelar di XXI Plaza Indonesia pada Sabtu, 21 Juni 2025, menandai peluncuran resmi dari serial bergenre action-romance ini ke publik.

Diproduksi oleh Screenplay Films, Roman Dendam hadir sebagai bagian dari komitmen Vidio dalam menyuguhkan konten orisinal berkualitas. Di balik proyek ini berdiri para nama besar industri: Sutanto Hartono, Mark Francis, dan Anthony Buncio sebagai produser eksekutif, serta Wicky V. Olindo sebagai produser. Dua nama sutradara yang telah berpengalaman, Tommy Dewo dan Ceppy Gober, memimpin penggarapan 8 episode dalam serial ini. Naskahnya ditulis oleh kolaborasi Tommy Dewo, Venerdi Handoyo, Fellita Irmadella, dan Kristo Parinters Makur.


KISAH DENDAM YANG BERALIH MENJADI CINTA

Mengangkat cerita tentang Tiana (Tatjana Saphira), seorang wanita muda yang menyimpan dendam setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah pembunuhan tragis, Roman Dendam membuka babak drama dengan nuansa kelam.

Dalam pencarian keadilan, Tiana menemukan satu nama yang mencurigakan—Barli (Abimana Aryasatya), seorang pria pendiam yang kini bekerja sebagai tukang cukur, namun menyimpan masa lalu sebagai pembunuh bayaran.

Pertemuan mereka mengawali perjalanan yang penuh dilema moral, luka lama, dan tabir misteri yang semakin menggelap. Tak disangka, rasa benci perlahan berubah menjadi emosi yang lebih dalam—membangkitkan konflik batin yang tak terhindarkan.


ABIMANA ARYASATYA DAN TATJANA SAPHIRA: TRANSFORMASI TOTAL DI LAYAR KACA

Kembalinya Abimana Aryasatya ke dunia aksi menjadi salah satu magnet utama dari serial ini. Setelah sukses besar melalui Serigala Terakhir, kini ia hadir dengan karakter Barli yang lebih subtil dan kompleks—seorang pria dengan masa lalu berdarah yang mencoba menebus kesalahannya.

"Kalau Alex melampiaskan amarah, Barli justru menahannya. Emosinya dibangun secara diam-diam dan itu jauh lebih menantang," jelas Abimana dalam sesi wawancara.


Sementara itu, Tatjana Saphira mencuri perhatian lewat peran Tiana. Untuk pertama kalinya, aktris ini tampil dalam adegan laga intens dan menunjukkan dedikasi penuh untuk peran fisiknya. Tatjana menjalani pelatihan bela diri dan perubahan fisik demi menyatu dengan karakter yang dikuasai oleh amarah, trauma, dan tekad balas dendam.

“Ini peran paling menantang yang pernah saya jalani. Saya belajar teknik bela diri dari nol, termasuk bagaimana memukul, menendang, bahkan teknik bertahan diri. Semua untuk memastikan Tiana terasa nyata,” ungkap Tatjana.


KONSEP PENYUTRADARAAN GANDA & PERPADUAN GENRE YANG KUAT

Duet penyutradaraan Tommy Dewo dan Ceppy Gober memberikan dinamika visual dan emosional yang kontras namun harmonis. Tommy dikenal dengan pendekatan emosional yang kuat, sementara Ceppy membawa kekuatan teknis dan koreografi laga yang presisi.

Dengan latar sinematik yang gelap namun tetap estetis, Roman Dendam berhasil memadukan atmosfer thriller dengan ritme naratif romansa yang mengalir halus. Serial ini juga memperlihatkan bagaimana konflik personal bisa bersinggungan dengan konflik eksternal dalam bentuk kekerasan dan kriminalitas terorganisir.


DERETAN NAMA UNGGULAN PENGUAT CERITA

Tidak hanya mengandalkan dua pemeran utama, Roman Dendam diperkuat oleh jajaran aktor pendukung berpengalaman dan berkarakter kuat.

Faradina Mufti tampil sebagai Rei, mantan rekan Barli yang kini memiliki agendanya sendiri. Agus Kuncoro dan Kiki Narendra turut membawa tensi dramatis sebagai karakter dengan moral abu-abu, sementara sentuhan humor segar diselipkan melalui peran Ence Bagus dan Bebeto Leutualy.


PENONTON DAN INDUSTRI BERANTUSIAS

Acara Gala Premiere yang diselenggarakan dengan atmosfer eksklusif ini turut dihadiri oleh para pemeran, kru, serta awak media. Terdapat antusiasme tinggi dari para undangan yang mendapatkan kesempatan menyaksikan episode perdana secara langsung. Sesi press conference pun diwarnai diskusi hangat tentang pendekatan genre yang diusung dan tantangan teknis dalam produksi.

Roman Dendam adalah proyek yang sangat personal bagi kami, karena memadukan rasa sakit, cinta, dan aksi dalam satu napas cerita. Ini bukan hanya soal balas dendam, tapi juga bagaimana dua jiwa terluka mencari alasan untuk hidup kembali,” ujar Tommy Dewo.


SIAP TAYANG EKSKLUSIF DI VIDIO MULAI JUNI 2025

Roman Dendam akan mulai tayang secara eksklusif di Vidio sepanjang Juni 2025. Serial ini bukan hanya menjanjikan ketegangan dan koreografi aksi kelas atas, tetapi juga menyajikan drama emosional yang menyentuh dan penuh kejutan.

Dengan kualitas produksi yang matang, jajaran pemain yang solid, serta cerita yang segar dan berani, Roman Dendam menjadi bukti bahwa serial lokal mampu bersaing secara kualitas dengan tontonan internasional.

Saksikan kisah penuh amarah dan cinta di ROMAN DENDAM – hanya di VIDIO.

Unduh aplikasi Vidio sekarang atau kunjungi www.vidio.com untuk mengikuti setiap episodenya.

Roman Dendam - Informasi 

Title : Roman Dendam

Production : Screenplay Films

Genre : Action, Romance 

Total Episodes : 8

Director : Tommy Dewo, Ceppy Gober 

Producer : Wicky V. Olindo

Co-Producer : Ryan Monoarfa

Writers : Tommy Dewo, Venerdi Handoyo, Fellita Irmadella, Kristo Parinters Makur

Executive Producers : Sutanto Hartono, Mark Francis, Anthony Buncio  

Co-Executive Producer :  Krishto Damar Alam, Christina Tan

Cast

Abimana Aryasatya sebagai Barli

Tatjana Saphira sebagai Tiana 

Faradina Mufti sebagai Rei 

Agus Kuncoro sebagai Benny

Kiki Narendra sebagai Komaruddin

Ence Bagus sebagai Jalu

Bebeto Leutualy sebegai Ceker 

Agni Pratistha sebagai Rosa

Billy Boedjanger sebagai Marjuki 

Mike Lucock sebagai Hendra

David Hendrawan sebagai Jaffar

0 comments:

Posting Komentar