Industri perfilman Indonesia kembali menggeliat dengan kehadiran Pelangi di Mars, sebuah karya terbaru dari Mahakarya Pictures yang mengedepankan inovasi teknologi. Disutradarai oleh Upie Guava, film ini menjadi salah satu produksi paling ambisius dalam sejarah perfilman Tanah Air dengan memanfaatkan teknologi XR (Extended Reality) dari Doss.
Mengusung tema eksplorasi futuristik, Pelangi di Mars menceritakan perjalanan manusia ke planet Mars pada tahun 2100. Cerita berpusat pada perjuangan sebuah keluarga yang menghadapi tantangan besar untuk bertahan hidup di tengah lingkungan yang asing. Dengan latar yang sarat elemen futuristik dan drama emosional, film ini tidak hanya menawarkan hiburan visual tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan.
“Teknologi XR membawa kita melampaui batasan tradisional dalam produksi film. Kami dapat menghadirkan Mars dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar Upie Guava dalam wawancara resminya. Teknologi XR yang digunakan memungkinkan penciptaan visual spektakuler dengan menggabungkan elemen realitas virtual dan pengambilan gambar langsung, menghasilkan pengalaman sinematik yang benar-benar imersif.
Sebagai film keenam yang diproduksi oleh Mahakarya Pictures, Pelangi di Mars menandai langkah besar dengan anggaran terbesar sepanjang sejarah rumah produksi tersebut. Upie Guava, yang sebelumnya dikenal melalui karya video musik seperti "Sang Dewi" oleh Lyodra dan "Dasar Hati" oleh Ungu, kini mengarahkan film panjang fiksi ilmiah pertamanya. Kesuksesan dokumenter Kemarin, yang mengisahkan perjalanan band Seventeen, menjadi bekal kuat bagi Upie untuk menggarap proyek ambisius ini.
Proses produksi film ini dilakukan di DossGuavaXR Studio, sebuah fasilitas canggih yang memungkinkan integrasi set virtual dan nyata. Dengan kolaborasi para ahli teknologi dari Doss, kru produksi berhasil menciptakan visual yang mendekati kenyataan, memberikan pengalaman mendalam kepada para penonton. Selain itu, Mahakarya Pictures juga melibatkan jajaran aktor papan atas untuk memperkuat daya tarik cerita ini.
Film Pelangi di Mars diharapkan menjadi tonggak baru dalam industri perfilman Indonesia. Tidak hanya memperkaya genre fiksi ilmiah di Tanah Air, film ini juga membuka jalan bagi sineas lokal untuk mengeksplorasi teknologi mutakhir dalam karya-karya mereka.
Teaser resmi Pelangi di Mars telah dirilis dan mendapatkan sambutan hangat dari para penggemar film. Film ini dijadwalkan rampung pada kuartal pertama tahun 2025, dengan jadwal tayang yang akan segera diumumkan. Antisipasi tinggi dari publik menjadikan Pelangi di Mars sebagai salah satu film yang paling dinanti tahun depan, mencerminkan harapan baru bagi industri kreatif Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar